30 Jun

  • By Ustadz Herman Syam El-Hafizh
  • In Islam
  • Comments None

Perbedaan adalah satu hal yang tidak bisa dihilangkan dalam perjalanan agama ini. Termasuk perbedaan dalam penentuan awal bulan Hijriyah yang menyebabkan perbedaan hari raya Idul Fithri maupun Idul Adha.

Lantas bagaimana jika penetapan Hari Raya Idul Adha berbeda antara negara berdasarkan rukyah? Kapan puasa ArafaH?

Ada dua pendapat;

  1. Puasa Arafah berdasarkan waktu wukuf jamaah haji di Arafah meski Idul Adha Saudi berbeda dengan Indonesia
  2. Puasa Arafah jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah menurut wilayah/negara masing-masing

Pendapat yang terbaik adalah pendapat kedua bahwa Puasa Arafah jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah menurut wilayah masing-masing bedasarkan:

  1. Nabi berpuasa Arafah di Madinah berdasarkan hilal bukan kabar wukuf di Makkah

عَنْ هُنَيْدَةَ بْنِ خَالِدٍ عَنِ امْرَأَتِهِ عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.

Dari Hunaidah bin Khalid dari istrinya dari sebagian istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata : “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada 9 Dzulhijjah, hari ‘Aasyuraa’ (10 Muharram) dan tiga hari setiap bulan” (HR Abu Dawud no 2439)

  1. Puasa Arafah telah ada sejak tahun 2 H sedangkan wukuf dalam rangkaian haji disyariatkan pada tahun 6 H
  2. Hilal tiap wilayah berbeda-beda
  3. Semua puasa dilaksanakan berdasarkan WAKTU bukan karena IBADAH lain

Kaidah penting:

Mengikuti keputusan pemerintah dan mayoritas demi menjaga persatuan

وحكم الحاكم يرفع الخلاف

Sehingga perbedaan yang terjadi akan mengikuti pilihan hakim/pemerintah

Landasannya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

الصَّوْمُ يَوْمَ تَصُومُونَ وَالْفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ وَالأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّونَ

Puasa kalian ditetapkan tatkala mayoritas kalian berpuasa, hari raya Idul Fithri ditetapkan tatkala mayoritas kalian berhari raya, dan Idul Adha ditetapkan tatkala mayoritas kalian beridul Adha.” (HR. Tirmidzi no. 697. Hadits ini shahih kata Syaikh Al Albani).

 

Ustadz Herman Syam El-Hafizh
Like-Share
Latest posts by Ustadz Herman Syam El-Hafizh (see all)

Leave a Comment