12 May

  • By Ustadz Herman Syam El-Hafizh
  • In Bayan
  • Comments None

Panduan Singkat Hari Raya ‘Ied
Oleh:
Herman Syam El-Hafizh

Hari Raya ‘Idul Fithri adalah salah satu hari raya terbesar umat Islam, sehingga seyogyanya setiap muslim mempersiapkan hari raya sesuai tuntunan Nabi dan dengan persiapan terbaik

Hukum Sholat ‘Ied
Hukumnya sunah muakkadah (sunnah yang ditekankan) bahkan wajib.

Waktu Sholat
Waktu pelaksanaannya ialah setelah matahari terbit atau sekitar jam 6.20 pagi hingga sebelum dhuhur.

Persiapan Sholat

Persiapan Shalat

  1. Mandi sebelum berangkat
  2. Makan sebelum berangkat shalat
  3. Memakai wewangian dan berhias
  4. Memakai pakaian yang bagus. Tidak harus pakaian yang baru
  5. Bertakbir ketika menuju tempat shalat sampai shalat dilaksanakan
  6. Jalan pergi dan pulang dari lokasi shalat hendaknya berbeda

Tempat Sholat
Tempat pelaksanaan shalat di tanah lapang atau tempat yang luas. Seperti padang pasir, padang rumput atau sejenisnya. Masjid hanya dibolehkan bila keadaan darurat.

Tata Cara Sholat
Pada dasarnya Shalat ‘Id sama dengan shalat subuh atau Jum’at. Namun hanya berbeda dari jumlah takbir di rakaat pertama dan kedua saja.

  1. Niat dalam hati
  2. Takbiratul ihram seraya mengangkat tangan
  3. Takbir 7 kali dirakaat pertama
  4. Lalu membaca Surah al-Fatihah dan al-A’la/Qaaf atau surah yang lain
  5. Ruku’, i’tidal, sujud, duduk antara dua sujud seperti sholat biasa
  6. Bangkit untuk rokaat kedua seraya bertakbir
  7. Takbir 5 kali dirakaat kedua
  8. Lalu membaca Surah al-Fatihah dan al-Ghasyiyah/al-Qamar atau surah yang lain
  9. Ruku’, i’tidal, sujud, duduk tasyahud/tahiyyat seperti sholat biasa
  10. Salam

Jika tidak memungkinkan sholat berjamaah di luar rumah karena masa wabah virus corona maka dianjurkan sholat di rumah saja. Sholat ‘Idul Fithri bisa dilaksanakan sendiri atau berjamaah.
Sholat ‘Idul Fithri sendiri:

  1. Bacaan sholat dipelankan
  2. Tidak ada khutbah ‘Ied
    Sholat ‘Idul Fithri berjamaah di rumah:
  3. Salah seorang menjadi imam
  4. Bacaan dikeraskan
  5. Setelah sholat ada yang memberi khutbah ‘Ied. Tapi jika tidak ada yang bisa maka boleh sholat ‘Ied saja tanpa khutbah.

Do’a/Ucapan Selamat Hari Raya
Dianjurkan saling mengucapkan do’a atau selamat seperti yang diajarkan Nabi :
تَقَبَّلَ اللّٰهُ مِنَّا وَمِنْكَ
“Semoga Allah menerima ibadah kami dan ibadahmu“.[Fathul Baari II/446]
Atau
تَقَبَّلَ الّٰلهُ مِنَّا وَمِنْكَمْ
“Semoga Allah menerima ibadah kami dan ibadah kalian “.[HR.Ahmad dengan sanad yang baik, al-Baihaqi 3/319]

Catatan:

  1. Tidak ada azan dan iqamat dalam Shalat ‘Id
  2. Juga tidak ada shalat sunnah sebelum atau sesudahnya. Termasuk shalat tahiyyatul masjid.
  3. Bila ada makmun ketinggalan rakaat atau rukun shalat (masbuk), hendaknya disempurnakan.
  4. Bila ‘Idul Fithri bertepatan dengan hari Jum’at maka shalat Jum’at tidak wajib. Boleh shalat Jum’at atau tidak.
  5. Setelah shalat hendaknya jamaah yang hadir menyimak khutbah sampai selesai.
  6. Wanita yang haidh/berhalangan pun harus hadir mendengarkan khutbah walau tidak shalat
  7. Jika Hari ‘Id bertepatan hari Jum’at maka shalat Jum’at tidak wajib.
  8. Jika berada di zona merah (parah) maka sholat di rumah saja. Jika lebih aman bisa sholat dengan komunitas terbatas
  9. Menerapkan protokol kesehatan; memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Berwudhu dari rumah.

(Dari Buku Ramadhan Praktis karya Herman Syam El-Hafizh)
? www.uhersyam.com
? facebook.com/uhersyam

Ustadz Herman Syam El-Hafizh
Like-Share
Latest posts by Ustadz Herman Syam El-Hafizh (see all)

Leave a Comment